Kebanyakan penulis pemula yang ingin mulai menulis cerita anak akan mulai bingung dalam hal :
- Gimana ya cara dapatin ide cerita yang imajinatif sesuai buat anak-anak?
- Atau, cerita anak idealnya berapa kata sih biar gak kepanjangan?
- Atau lagi, agar menarik dibaca anak, gaya bahasanya harus dibuat seperti apa?
Dan.., aku yakin masih banyak lagi deretan pertanyaan yang bermunculan sewaktu berniat menulis cerita anak, khususnya lagi untuk penulis pemula.
Karena itulah, ketika Komunitas Forsen mengadakan webinar dengan tema Menggali Ide Menulis Cerita Anak, aku langsung daftar.
Pematerinya adalah Uni Dian Onasis dan Mbak Lia Herliana.
Keduanya adalah penulis anak yang sudah banyak sekali menghasilkan buku-buku cerita anak.
Coba deh, cek deretan buku-buku di toko buku bagian cerita anak, bakal ketemu nih dengan 2 nama penullis di atas.
Buat yang penasaran hasil karya Uni Dian bisa cek di sini , dan bukunya Mbak Lia bisa lihat di sini
Aku mencoba merangkum isi webinar Menggali Ide Menulis Cerita Anak dalam tulisan ini.
Semoga bermanfaat bagi setiap penulis pemula, yang sama seperti aku, masih struggling saat diminta menulis cerita anak.
#1 Cari ide dari benda sekitar
Ide cerita anak bisa sangat simpel.
Cobalah perhatikan benda-benda di sekitar kita, seperti topi, jam, pensil, dll.
Benda-benda ini sangat biasa, tapi bisa diolah menjadi cerita anak yang luar biasa.
#2 Menjadi pengamat sejati
Memperhatikan keseharian anak atau bahkan menggali kembali memori mengenai kejadian yang dialami saat kecil juga bisa menjadi cara untuk mendapatkan ide untuk cerita anak.
Peristiwa yang pernah dialami di masa kecil bisa dijadikan sebagai ide cerita anak.
#3 Menulis dengan metode Dice Generator
Metode Dice Generator dilakukan dengan membuat daftar beberapa adegan pembuka, karakter, dan kejadian.
Kemudian dikocok secara acak.
Hasil ceritanya bisa jadi sangat mengejutkan dan memaksa penulis semakin menggali imajinasi.
Metode ini juga bisa dijadikan sebagai ajang latihan menulis cerita, practice makes perfect kan?!
#4 ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi
Adakah yang sudah menonton Raya and The Last Dragon?
Ada beberapa penilaian bahwa beberapa tokoh di film ini mirip dengan tokoh-tokoh yang ada di kartun-kartun Disney lainnya.
Dalam membuat sebuah cerita, hal ini dikenal dengan metode ATM, yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi.
Bolehkah dilakukan? Tentu saja boleh, asal tidak benar-benar menjiplak persis cerita aslinya.
Kreativitas penulis dalam memodifikasi akan menghasilkan sebuah cerita baru dengan rasa berbeda.
#5 Fokus pada satu ide cerita
Tiba-tiba kebanjiran ide cerita?
Tuliskan segera semua ide cerita dalam bentuk list.
Tapi pilihlah dan fokuslah pada satu ide cerita yang paling disukai untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita anak.
Ide-ide cerita lainnya bisa jadi bank ide untuk menulis cerita berikutnya.
#6 Buat cerita yang unik
Cerita yang unik, dimulai dari penokohan yang memorable, menggemaskan, menggugah emosi, dsb.
Buat juga setting cerita yang unik, misalnya dunia fantasi atau berlatar budaya tradisional Indonesia yang bisa menambah wawasan anak-anak.
#7 Gunakan kalimat pendek dan efektif
Karena target pembacanya adalah anak-anak, hindari membuat kalimat bersayap.
Gunakan kalimat yang to the point, agar lebih mudah dipahami anak-anak.
#8 Cermati gaya bahasa
Beda zaman beda gaya bahasa.
Cerita anak akan lebih bisa diterima jika dituliskan sesuai dengan gaya bahasa mereka.
Bagaimana caranya? Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan percakapan anak sehari-hari dengan teman-temannya.
Bahkan, ada penulis cerita anak yang menyusup ke dalam grup WAG anak remaja, untuk mempelajari gaya bahasa mereka.
Beda zaman beda gaya bahasa. Sesuaikan gaya bahasa yang digunakan dalam cerita agar lebih menarik untuk dibaca anak
#9 Selipkan humor dalam cerita
Tidak ada yang tidak menyukai humor bukan? Baik dewasa apalagi anak-anak.
Jadi tidak ada salahnya menyelipkan adegan humor dalam cerita agar lebih hidup dan penuh warna.
#10 Tambahkan Onomatope (tiruan bunyi)
Tiruan bunyi, seperti 'gubrak' ketika terjatuh, 'syuutt' saat meluncur, memberikan gambaran cerita yang lebih nyata dalam imajinasi anak-anak.
#11 Jangan lupakan amanat cerita.
Cerita adalah salah satu media efektif untuk mengajarkan ilmu ataupun menitipkan pesan moral pada anak.
Maka jangan sia-siakan kesempatan untuk selalu menyertakan sebuah amanat dalam cerita anak.
#12 Perkaya cerita dengan ilmu pengetahuan untuk anak
Tidak melulu harus berupa ilmu-ilmu seperti sains, bisa saja hanya dengan memberikan kosakata baru untuk anak.
Pojok ilmu bisa ditambahkan pada buku cerita anak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Akan tetapi, pada cerpen anak, biasanya pengetahuan ini dibaurkan langsung dalam cerita, misalnya dalam percakapan.
#13 Cerita anak jangan terlalu panjang
Idealnya untuk satu cerita anak dibuat dalam 500-700 kata.
Panjang cerita tentunya juga disesuaikan dengan usia anak yang membaca.
Pada buku cerita anak yang diperuntukkan untuk balita, bisa jadi hanya terdiri dari 1-2 kalimat per halaman, bahkan ada yang hanya beberapa kata saja.
Idealnya cerita anak terdiri dari 500-700 kata.
#14 Tips untuk cerita anak bertema sihir
Umumnya anak-anak merasa takjub dan menyukai cerita dengan tema sihir.
Di sisi lain, beberapa orang tua mungkin tidak menyukai cerita tentang sihir karena dianggap tidak baik untuk perkembangan anak.
Nah, bagaimana cara penulis cerita anak menyikapi pertentangan ini?
Sebenarnya tidak ada masalah bagi penulis untuk mengangkat tema sihir dalam cerita anak, asalkan yang ditonjolkan adalah inti cerita dan pesan yang mau disampaikan.
Sementara sihirnya hanya untuk menambah "bumbu" cerita saja.
Untuk cerita Anak dengan tema sihir, tonjolkan inti cerita dan pesan yang ingin disampaikan.
#15 Tips untuk cerita anak bertema detektif
Lain lagi dengan cerita anak bertema detektif dimana acap kali bersinggungan dengan kejahatan.
Cara yang aman untuk menuliskan tema ini dalam cerita anak adalah dengan menghindari penjelasan terperinci mengenai perilaku jahat tokoh cerita.
Misalnya dalam adegan penculikan, tidak perlu digambarkan secara detail step by step cara penculikannya.
#16 Hobi membaca cerita anak
Seorang penulis yang hebat adalah juga seorang pembaca sejati.
Bacaannya juga harus sesuai. Jika untuk menulis cerita anak, maka banyak-banyaklah membaca cerita anak.
Hal ini akan sangat berguna dalam hal menemukan ide menulis dan mendapatkan "feel" menulis cerita anak.
#17 Suka traveling
#18 Do it now & don't give up!
Tiada guna ilmu dan tips apapun jika tidak dipraktekkan.
Cobalah untuk mulai menulis dan lakukan sekarang!
Jangan mudah menyerah ketika tersendat untuk menyelesaikan sebuah cerita, atau langsung saja menarik kesimpulan bahwa cerita yang sudah dituliskan tidak menarik untuk dibaca.
Tahukah kamu, bahkan penulis cerita anak sekaliber Uni Dian dan Mbak Lia yang sudah banyak pengalaman saja, harus melakukan revisi belasan hingga puluhan kali untuk menghasilkan sebuah cerita anak yang layak naik cetak?
Itulah 18 tips menulis cerita anak yang menarik untuk penulis pemula.
Monggo, bisa langsung dipraktekkan dan boleh banget di share untuk semakin banyak menebar manfaat.
Baca juga : 5 Fakta Menarik Wedding Aggrement dari Novel Hingga Film
Kumpulan Cerpen Covid-19 : Ketika Lockdown
Resensi Buku : Checklist Persiapan Berhaji Untuk Perempuan
Tips yang sangat bermanfaat. Meski tidak ikut acara webinarnya tapi dapat menyerap ilmunya juga dari tulisan ini
BalasHapusTerimakasih ya 🙏
Tertantang belajar lagi buat fiksi nih
salut banget buat para penulis buku atau cerita anak, idenya pasti brilian bisa sampai menghasilkan cerita yg menarik :)
BalasHapusWah menarik sekali webinarnya ya mbak. Metode dice generator.. baru dengar nih, ini bakalan jadi tantangan banget untuk penulisnya ya... Mbak ada info kah siapa saja penulis yang sudah menggunakan metode ini?
BalasHapusmaasyaallah tipsnya bermanfaat untuk siapapun yang suka nulis dan ingin menulis cerita anak. makasi ya kak sudah berbagi tips menulis cerita anak
BalasHapusMakasih banyak tipsnya kak! Aku belum pernah bikin cerita anak nih, pas dulu ikut seminar kepenulisan pernah coba Dice Generator juga tapi hasilnya ga sreg, cari ide emang butuh waktu, proses bahkan teknik yaa
BalasHapusPunya buku cerita anak sendiri salah satu cita2ku. Dulu aku pernah belajar gtu ikut pelatuhan sayang krn kesibukan jd lama gak nulis cernak lagi. Poin2 yg mbak tulis jd bangkitin semangatku untuk mulai menulis cernak lg TFS mbak :D
BalasHapusTerima kasih mbak sharingnya. Sejujurnya saya salah satu penikmat buku anak walaupun udah dewasa. Semoga nanti bisa nulis juga ya buku buat anak anak hehehe
BalasHapusTips yang sangat bermanfaat kak. Sekarang buku buat anak sangat banyak dan beragam ya, jaman aku kecil aku punyanya buku disney doang hehhehhee
BalasHapusLengkap sekali tips nya, pengen suatu saat bsa nulis buku cerita anak, tpi ga jago gambar, klo pake ilustrator lmyan jga budgetnya yaa 😆
BalasHapusmakasih mbak review kelasnya, aku ikutan ini yang forsen carity bukan ya? Koreksi kalo salah, kebetulan sebelah rumah lagi nikahan, jadi aku rewang dang nyimak dikit kelasnya
BalasHapusMembantu banget nih tipsnya, kadang suka mentok mau mengarang cerita anak yang membuat anak bisa tertarik sama ceritanya, bisa aku coba juga.
BalasHapusTerima kasih tipsnya ya Bunda Ika
BalasHapusBermanfaat banget.
Semoga kita semua makin semangat menulis