Selain kasus Sambo dan hacker Bjorka, apalagi yang sedang viral sekarang, Moms?
Yup, benar banget, fenomena "ping-pong" batuk dan pilek anak.
Ping-pong-nya bisa di rumah dengan keluarga ataupun di sekolah dengan teman-teman anak.
Sejak semester baru dimulai dan anak-anak mulai aktif ke sekolah, batuk pilek ini udah kayak perangko, nempel teruuuss..
Baru sembuh, anak masuk sekolah, eh.. hari ketiga mulai meler lagi.
Lebih serunya lagi, begitu satu orang di rumah sudah batuk pilek, anggota keluarga yang lain udah kayak antrian menunggu giliran penularan.
Sembuh satu, tepar satu.
Begitu seterusnya, sampai ibu-ibu kelelahan ngurusin pesakitan di rumah.
Dan biasanya gak lama gak lama berselang, ras yang katanya terkuat di dunia ini pun menyerah pada kondisi fisik yang meminta haknya untuk diistirahatkan.
Jika Moms merasa situasi di atas, "akuuu bangeett!"
Harap tenangkan diri dan tidak usah khawatir, karena Moms tidak sendiri.
80% ibu-ibu di grup WA sekolah mengeluhkan hal yang sama.
Hal ini dibuktikan dengan kondisi poli anak di RS yang terakhir kali saya berkunjung membawa anak berobat, situasinya tidak jauh berbeda dengan pasar dadakan ketika weekend. Ruameee!!
Yuk Kenalan (Lagi) dengan Batuk Pilek Anak
Batuk pilek adalah keluhan yang sering dijumpai pada anak.
Saking seringnya, keluhan batuk pilek ini bisa terjadi dalam 4-8 kali dalam setahun pada anak usia di bawah 5 tahun.
Ada beberapa penyebab batuk pilek pada anak yaitu diakibatkan infeksi virus, bakteri dan reaksi alergi.
Sekitar 80% batuk pilek yang terjadi pada anak disebabkan oleh virus, karena itu tidak sampai memerlukan pengobatan antibiotik.
Pengobatan yang diberikan biasanya hanya bertujuan untuk mengurangi gejala yang terjadi misalnya untuk mengurangi hidung tersumbat, dst.
Batuk pilek yang disebabkan virus tidak ada obat khusus karena kan sembuh sendiri yang sangat dipengaruhi oleh imunitas tubuh anak untuk melawan virus penyebabnya.
Secara teori penyembuhannya dalam waktu 1-2 minggu dengan catatan tidak terjadi REINFEKSI (infeksi kembali).
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Semua orang tentunya sudah paham pencegahan jauuhh lebih baik daripada mengobati.
Ketika membicarakan penyakit, pencegahan yang paling penting adalah menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Pertanyaan berikutnya adalah gimana sih caranya meningkatkan daya tahan tubuh anak?
1. Pastikan kebutuhan nutrisi harian Anak tercukupi.
Nutrisi yang dimaksudkan di sini tidak hanya sekadar asupan makanan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral ya Moms, tapi juga asupan cairan yang jarang diperhatikan kebanyakan orang.
Merujuk kepada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kebutuhan cairan anak adalah sebagai berikut :
- Usia 7-12 bulan : 800 mL (2-3 gelas)
- Usia 1-3 tahun : 1,3 L (4 gelas)
- Usia 4-8 tahun : 1,7 L (5 gelas)
- Usia di atas 9 tahun : 2,1-2,4 L (8-10 gelas)
Untuk memenuhi kebutuhan ini, sebisa mungkin Moms memastikan anak untuk makan teratur dengan 3x makan besar dan 2x snack diantara makan besar.
Pastikan juga dalam setiap kali makan besar harus ada karbohidrat (misalnya nasi), protein hewani (misalnya ayam), proten nabati (misalnya tahu), sayuran dan buah.
Untuk kebutuhan cairan Moms bisa memberikan minum si kecil dengan gelas anak-anak yang ada takarannya atau botol minuman yang sudah diketahui volumenya.
Pada dasarnya, pemberian suplemen multivitamin ditujukan untuk individu dengan kondisi defisiensi (kekurangan) zat gizi tertentu. Jika pola makan harian sudah baik, pemberian suplemen multivitamin setiap hari tidak diperlukan.
2. Cukup istirahat
Hal berikutnya yang harus diperhatikan untuk menjaga imunitas adalah cukup istirahat.
Pada masa new normal saat ini, satu hal yang wajib kita lakukan dalam upaya mencegah penyakit termasuk batuk pilek anak adalah mentaati protokol kesehatan.
Taat pada protokol kesehatan wajib dilakukan semua orang termasuk anak-anak.
Pada anak, titik kritis pelaksanaan protokol kesehatan biasanya adalah cara mencuci tangan dengan benar (6 langkah) dan pemakaian masker.
Anak-anak biasanya suka gak betah ya Moms, kalau diminta pakai masker.
Walaupun di luar ruangan sudah tidak diwajibkan lagi memakai masker, sebaiknya saat berinteraksi dengan orang lain misalnya saat bermain dengan teman, anak-anak tetap memakai masker.
Tujuannya adalah agar tidak tertular temannya yang kebetulan sedang batuk pilek.
Meskipun anak-anak sudah diwanti-wanti untuk tidak bermain dahulu dengan teman yang batuk pilek, namun gampang lupa karena terlalu asyik bermain bersama.
Dan untuk anak yang sedang batuk pilek, alangkah lebih baik jika tidak bermain dulu dengan teman sebaya dan selalu menggunakan masker untuk mencegah penularan kepada yang lain.
Oh ya, gunakan masker yang ukurannya sesuai dengan usia anak ya Moms.
Perlu diingat kembali pemasangan masker yang benar adalah yang menutupi dengan baik dari bagian hidung hingga dagu anak.
Lantas bagaimana dengan vaksinasi influenza?
Awalnya saya berpendapat, vaksinasi influenza tidak terlalu worth it jika dibandingkan dengan keharusan mengulang setiap tahun dan harga yang lumayan dengan keefektifannya yang terbatas pada beberapa varian flu saja, padahal varian flu yang ada sudah banyaaakk sekali.
Namun, situasi pandemi membuat saya berpikir ulang, sesedikit apapun, perlindungan itu akan sangat bermanfaat.
Misalkan saja begini, jika tanpa vaksinasi, anak bisa saja terkena batuk pilek 8 kali dalam setahun.
Namun dengan vaksinasi, kemungkinan anak untuk batuk pilek bisa menurun menjadi kurang dari 8 kali dalam setahun, karena mungkin saja kebetulan varian yang menyerang ternyata masuk dalam perlindungan dari vaksinasi.
Walaupun hanya menurun menjadi 6 atau 7 kali dalam setahun, buat saya, dan ibu-ibu yang acap kali menghela nafas berat ketika anak sakit, hal tersebut sudah sangat worth it.
Masalah harga vaksinasi influenza yang lumayan, menurut saya, jika dibandingkan dengan biaya bolak-balik untuk berobat ke dokter setiap bulan, maka harga sekali vaksinasi dalam setahun tidak akan jauh berbeda bahkan mungkin lebih hemat.
Catatan khusus untuk anak dengan riwayat alergi, dimana sangat rentan tertular sakit oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, vaksinasi influenza ini sangat direkomendasikan.
Fenomena "Ping-pong"
Batuk pilek bisa menjadi sebuah siklus yang tak kunjung usai dikarenakan fenomena "ping-pong".Taat Protokol Kesehatan adalah salah satu cara yang terbukti efektif untuk memutus penularan batuk pilek anak.
Tips di Saat Anak Batuk Pilek
Hal yang sedikit berbeda dengan penanganan pada batuk pilek setelah pandemi adalah pada poin pemberian suplemen vitamin C, D dan Zinc.
Biasanya hanya disarankan pemberian vitamin C kan Moms? Lalu sekarang kenapa sedikit berbeda?
Alasannya adalah karena gejala COVID-19 sudah menyerupai influenza biasa.
Oleh karena itu, dalam pengobatan batuk pilek diberikan juga pengobatan yang mirip dengan pengobatan untuk COVID-19, yaitu pemberian suplemen vitamin C, D dan Zinc.
Dosisnya tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan usia anak.
Hal yang mungkin juga tidak banyak dilakukan Moms di rumah saat anak pilek adalah cuci hidung.
Cuci hidung ini bisa dilakukan sejak anak berusia di atas 3 bulan, bisa dilakukan sendiri di rumah oleh orang tua.
Untuk cara pengerjaan dan peralatan yang dibutuhkan, Moms bisa searching video yang sudah banyak beredar di youtube dengan kata kunci "cara cuci hidung".
Atau. jika Moms mau cara yang lebih praktis bisa dengan membeli Nasal Spray yang banyak dijual di pasaran dengan berbagai merk, meskipun harganya tentu sedikit lebih mahal.
Oh ya, cuci hidung ini tidak hanya dianjurkan untuk anak-anak yang sakit ya Moms.
Cuci hidung direkomendasikan dilakukan sekali dalam sehari untuk anak dan dewasa terutama setelah beraktivitas di luar rumah.
Baca juga : Tips Sukses Melahirkan Normal
Okey Moms, demikianlah pembahasan kita seputar batuk pilek anak episode new normal.
Semoga bermanfaat ^^
Silakan tinggalkan komentar di kolom komentar ya Moms.
Salam sehat.
Ponakan daku juga kena batuk pilek kak. Tapi Alhamdulillah bisa dilalui dan sembuh
BalasHapusBener bgt ya efek pingpong tuh terasa bgt, aplg aku ngajar di skul. 1 anak kena flu, bsknya ada beberapa anak yg ketular. Aku mesti ekstra hati2 deh biar ga ketular hehe
BalasHapusAku dan anak-anakku ngerasain banget nih sakit flu belakangan ini. Ada yang sampe izin ga sekolah. Semoga sehat selalu ya kita.
BalasHapusBetul banget mom... batuk pilek tak kunjung reda. makan sudah dijaga, istirahat juga sudah. mungkin prokes di sekolah krn anakku termasuk risih pakai masker. yg terakhir perlu ini vaksin flu
BalasHapus