Ular, akhir-akhir ini menjadi trending topik dimana-mana, terutama di kawasan pulau Jawa. Banyaknya berita ular nyasar masuk ke perumahan warga tentunya menimbulkan kekhawatiran tersendiri, apalagi bagi ibu-ibu yang lebih sering menghabiskan waktu di rumah bersama anak-anak.
Pastinya banyak yang bertanya-tanya, kenapa bisa terjadi 'teror' ular di akhir tahun ini? Bagaimana cara pencegahan agar ular tidak masuk rumah? Apa yang harus dilakukan jika bertemu ular?
Nah, kebetulan beberapa waktu yang lalu, RT setempat di kawasan tempat tinggal saya berinisiatif untuk melakukan sosialisasi penanganan ular dengan mengundang pawang ular dari Komunitas Indah Pesona Hewan Cimanggis Depok. Berikut saya tuliskan rangkumannya agar menjadi pengetahuan bagi kita bersama.
Teror Ular? Benarkah?
Menurut Pak Yusuf dari Indah Pesona Hewan, tidak sepenuhnya benar jika dikatakan kejadian lonjakan populasi ular saat ini disebut dengan istilah 'teror'. Setiap tahun, berdasarkan siklusnya telur-telur ular akan menetas di bulan September. Beberapa tahun belakangan, September sudah masuk musim penghujan, sehingga sebelum menetas telur-telur ular sudah membusuk duluan. Sedangkan di tahun ini, musim kering lebih lama, sehingga telur-telur ular bisa menetas dan menjadikan populasi ular bertambah banyak.
Source : bobo.grid.id |
Cara Mencegah Ular Masuk Rumah
Untuk ini, kita harus mengenal dulu sifat ular, diantaranya :
✓ Pada prinsipnya ular tidak suka bertemu dengan manusia. Ular yang biasa ditemukan di perumahan biasanya karena berburu makanannya berupa tikus.
✓ Ular tidak memiliki sarang dan juga tidak bisa menggali tanah, mereka hanya memanfaatkan lubang-lubang yang telah ada misalnya lubang tikus.
✓Ular menyukai tempat lembab dan adanya sumber air.
✓ Ular tidak bisa memanjat jika tidak ada media rambat, media rambat ular seperti pepohonan.
✓ Ular tidak bisa mendengar atau melihat, tetapi ular mengandalkan penciuman dan bisa mendeteksi panas tubuh.
✓ Predator alami ular adalah elang, burung hantu dan biawak.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka cara paling tepat untuk mencegah ular masuk ke rumah adalah dengan memutus rantai makanan dan lingkungan yang mendukungnya.
Yang bisa dilakukan untuk mencegahnya ular masuk rumah yaitu :
Source : ayobandung.com |
Yang bisa dilakukan untuk mencegahnya ular masuk rumah yaitu :
✓ Tutup semua lubang yang kira-kira bisa menjadi jalan masuk ular, terutama saluran air bisa diberi kawat baja.
✓ Jaga kebersihan rumah dan basmi tikus yang menjadi makanan ular.
✓ Jangan menumpuk barang, karena ular menyukai tempat lembab.
✓ Pangkas semua tanaman yang menjulur ke rumah yang bisa menjadi media rambat ular masuk rumah.
✓ Ular sensitif terhadap bau-bauan menyengat seperti parfum, karbol, Baygon dan sejenisnya, karbit.
Contoh Karbit yang dijual di pasaran. Source Google |
✓ Ular tidak takut dengan garam (halus ataupun kasar, kamper, ataupun ijuk.
✓ Jika rumah akan ditinggal agak lama, bisa disebarkan karbit di sekitar rumah.
✓ Kucing adalah hewan peliharaan yang tidak disukai ular, karena ular tidak suka bau kucing, terlebih kucing liar.
Kucing mencegah ular masuk rumah. Source : Google |
Ketika Bertemu Ular, Jangan Lupa STOP!
Apa yang harus dilakukan ketika tidak sengaja bertemu dengan ular? Lari menghindari ular adalah hal yang terbaik yang harus dilakukan JIKA jaraknya masih jauh ( lebih dari 1 meter ). Akan tetapi, jika jaraknya sudah dalam radius 1 meter, jangan lari atau melakukan gerakan tiba-tiba. Hal ini justru akan mengaktifkan sensor menyerang ular karena dianggap sebagai ancaman berbahaya bagi ular.
1. SILENCE.
Diam seperti patung, sambil berteriak minta tolong. Ingat, ular itu tuli, jadi tidak akan terganggu dengan suara. Tanpa gerakan tiba-tiba, ular tidak akan merasa terancam, dan biasanya akan memilih pergi.
2. THINKING.
Walaupun sulit dilakukan, usahakan tetap berpikir jernih dan tidak panik. Identifikasi ciri-ciri ular apakah berbisa atau tidak. Dan juga pikirkan caranya agar bisa melarikan diri.
3. OBSERVASI.
Perhatikan lingkungan sekitar, jangan sampai ketika ingin kabur, malah masuk ke selokan.
4. PREPARE.
Bersiaplah untuk lari menyelamatkan diri.
Cara Menangkap Ular yang Masuk ke Rumah
Jika berpotensi menimbulkan bahaya dan harus ditangkap,ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menangkap ular, diantaranya :
1. Untuk menghindari jatuhnya korban, penanganan ular lebih baik dilakukan oleh pawang ular, karena beda ular beda penanganan.
Source : Instagram @sahabatreptilbekasi |
2. Prosedur tetap ketika menangkap ular adalah mengenakan sepatu.
3. Jika tidak memungkinkan memanggil pawang ular, lakukan setiap gerakan dengan hati-hati dan pelan agar tidak dianggap sebagai ancaman oleh ular.
4. Untuk ular kecil misalnya anak ular kobra, bisa dengan menggunakan botol minuman. Mulut botol minum diletakkan di lantai diarahkan agar ular masuk ke dalam botol minuman.
5. Untuk ular besar, sediakan paralon agak panjang ukuran lebih kurang 2 inchi. Salah satu ujung paralon diikatkan dengan kain yang sudah diikat di satu sisinya ( misalnya sarung guling). Ular diarahkan masuk paralon, setelah seluruh badan ular masuk ke kain, hati-hati lepas paralon dan ikat kain. AWAS! Ular masih bisa menggigit meski di dalam kain ketika proses ini.
Digigit Ular? Segera Lakukan Hal Ini!
Ada banyak sekali spesial ular di Indonesia. Beberapa ular berbisa memiliki ciri-ciri seperti ular TIDAK berbisa, dan sebaliknya. Maka yang paling aman, adalah dengan mengganggap bahwa semua ular itu berbisa.
Untuk menangani luka gigitan ular maka bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama adalah :
1. Luka gigitan ular jenis piton seperti ular Sanca.
✓ Ular Sanca tidak berbisa, tapi luka gigitannya bisa menimbulkan perdarahan.
✓ Jika digigit ular Sanca JANGAN ditarik karena bisa menyebabkan luka robek.
✓ Jika gigitan ular lama, basahi kepala ular dengan air, atau rendam kepala ular atau semprotkan parhum/Baygon.
✓ Jika terjadi luka robek, tutup dan tekan dengan kain bersih, segera bawa ke RS terdekat.
2. Gigitan Ular Kobra
✓ Pertolongan pertama SANGAT PENTING dalam menangani luka gigitan ular Kobra.
✓ Pertolongan pertama dengan melakukan IMMOBILISASI, melalukan pembidaian seperti pada patah tulang. Bedanya adalah pembidaian gigitan Kobra dilakukan hingga 3 sendi. Misalkan yang digigit ujung jari, lakukan pembidaian hingga sendi bahu.
Cara melakukan bidai dengan menggunakan benda-benda yang kaku dan lurus, misalnya kayu, dahan pohon tidak mudah patah, paralon, kardus tebal yang digulung. Prinsip pembidaian adalah untuk mencegah pergerakan, sehingga bisa ular tidak cepat menyebar.
✓ Luka gigitan ular TIDAK DIMANIPULASI, dalam arti tidak di insisi/ di perlebar dan tidak disedot apalagi dengan mulut untuk mengeluarkan bisa.
✓ Torniquet / mengikat erat di atas luka TIDAK disarankan karena bisa menyebabkan kematian jaringan yang berakibat amputasi.
✓ Segera bawa ke RS terdekat setelah luka dimobilisasi.
✓ Berikan makanan/minuman sejenis protein (seperti susu) pada korban.
✓ Golden time penanganan gigitan ular Kobra adalah 2x24 jam.
3. Semburan Bisa Ular Kobra
✓ Ular Kobra bisa menyemburkan bisa hingga jarak 3 meter (untuk ukuran panjang 1,85 meter). Ketepatan semburan bisa ular Kobra mendekati 90% dan bisa menyebabkan kebutaan.
✓ Bisa ular ketika berada di udara berubah menjadi bentuk kristal, sehingga ketika sampai di mata kemungkinan sudah dalam bentuk kristal.
✓ Mata yang terkena bisa ular Kobra JANGAN DIKUCEK, karena kristal tadi bisa melukai lapisan mata, dan bisa ular masuk dengan cepat melalui luka tersebut.
✓ Segera irigasi mata dengan air mengalir atau rendam kepala ke dalam sebaskom air, sampai terasa ada kotoran yang keluar dari mata dan mata terasa sudah bersih.
✓ Proses ini bisa memakan waktu setengah hingga 2 jam.
✓ Bawa ke RS setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Serum Anti Bisa Ular.
Tidak semua luka gigitan ular akan diberikan Serum Anti Bisa Ular, tergantung dari identifikasi dokter apakah perlu diberikan atau tidak. Menurut Mas Mardi dari komunitas Indah Pesona Hewan,Serum Anti Bisa Ular di Indonesia hanya ada untuk 3 jenis ular, yaitu ular Kobra Jawa, ular Wuling, ular Tanah.
Serum Anti Bisa Ular di daerah Depok bisa didapatkan di (sumber Instagram RSUI) :
✓ Dinas Kesehatan Kota Depok
✓ RSUD Depok
✓ RS Universitas Indonesia
✓ RS Mitra Keluarga Depok
✓ RS Sentra Medika Cisalak
✓ RS Meilia
✓ RS HGA
✓ RS Tugu Ibu
✓ RS Bhakti Yudha
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi kasus ular akhir-akhir ini. Pada akhirnya, yang paling perlu dilakukan dan jangan pernah dilupakan adalah selalu berdo'a meminta pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT. Karena tugas manusia hanya berusaha, tapi Allah SWT sebaik-baiknya penolong.
Semoga kasus ular ini cepat berlalu dan kita semua selalu dilindungi Allah SWT dari hal-hal yang berbahaya. Amiinn..
Semoga bermanfaat 😉
3. Jika tidak memungkinkan memanggil pawang ular, lakukan setiap gerakan dengan hati-hati dan pelan agar tidak dianggap sebagai ancaman oleh ular.
4. Untuk ular kecil misalnya anak ular kobra, bisa dengan menggunakan botol minuman. Mulut botol minum diletakkan di lantai diarahkan agar ular masuk ke dalam botol minuman.
5. Untuk ular besar, sediakan paralon agak panjang ukuran lebih kurang 2 inchi. Salah satu ujung paralon diikatkan dengan kain yang sudah diikat di satu sisinya ( misalnya sarung guling). Ular diarahkan masuk paralon, setelah seluruh badan ular masuk ke kain, hati-hati lepas paralon dan ikat kain. AWAS! Ular masih bisa menggigit meski di dalam kain ketika proses ini.
Digigit Ular? Segera Lakukan Hal Ini!
Ada banyak sekali spesial ular di Indonesia. Beberapa ular berbisa memiliki ciri-ciri seperti ular TIDAK berbisa, dan sebaliknya. Maka yang paling aman, adalah dengan mengganggap bahwa semua ular itu berbisa.
Untuk menangani luka gigitan ular maka bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama adalah :
Source Google |
1. Luka gigitan ular jenis piton seperti ular Sanca.
✓ Ular Sanca tidak berbisa, tapi luka gigitannya bisa menimbulkan perdarahan.
✓ Jika digigit ular Sanca JANGAN ditarik karena bisa menyebabkan luka robek.
✓ Jika gigitan ular lama, basahi kepala ular dengan air, atau rendam kepala ular atau semprotkan parhum/Baygon.
✓ Jika terjadi luka robek, tutup dan tekan dengan kain bersih, segera bawa ke RS terdekat.
Source Google |
2. Gigitan Ular Kobra
✓ Pertolongan pertama SANGAT PENTING dalam menangani luka gigitan ular Kobra.
✓ Pertolongan pertama dengan melakukan IMMOBILISASI, melalukan pembidaian seperti pada patah tulang. Bedanya adalah pembidaian gigitan Kobra dilakukan hingga 3 sendi. Misalkan yang digigit ujung jari, lakukan pembidaian hingga sendi bahu.
Contoh cara membidai tangan pada patah tulang. Source : cyberspaceandtime.com |
Contoh cara membidai kaki. Source : Google |
Cara melakukan bidai dengan menggunakan benda-benda yang kaku dan lurus, misalnya kayu, dahan pohon tidak mudah patah, paralon, kardus tebal yang digulung. Prinsip pembidaian adalah untuk mencegah pergerakan, sehingga bisa ular tidak cepat menyebar.
✓ Luka gigitan ular TIDAK DIMANIPULASI, dalam arti tidak di insisi/ di perlebar dan tidak disedot apalagi dengan mulut untuk mengeluarkan bisa.
✓ Torniquet / mengikat erat di atas luka TIDAK disarankan karena bisa menyebabkan kematian jaringan yang berakibat amputasi.
Torniquet TIDAK disarankan. Source Google |
✓ Segera bawa ke RS terdekat setelah luka dimobilisasi.
✓ Berikan makanan/minuman sejenis protein (seperti susu) pada korban.
✓ Golden time penanganan gigitan ular Kobra adalah 2x24 jam.
3. Semburan Bisa Ular Kobra
✓ Ular Kobra bisa menyemburkan bisa hingga jarak 3 meter (untuk ukuran panjang 1,85 meter). Ketepatan semburan bisa ular Kobra mendekati 90% dan bisa menyebabkan kebutaan.
✓ Bisa ular ketika berada di udara berubah menjadi bentuk kristal, sehingga ketika sampai di mata kemungkinan sudah dalam bentuk kristal.
Kancang mengucek mata. Source Google |
✓ Mata yang terkena bisa ular Kobra JANGAN DIKUCEK, karena kristal tadi bisa melukai lapisan mata, dan bisa ular masuk dengan cepat melalui luka tersebut.
✓ Segera irigasi mata dengan air mengalir atau rendam kepala ke dalam sebaskom air, sampai terasa ada kotoran yang keluar dari mata dan mata terasa sudah bersih.
✓ Proses ini bisa memakan waktu setengah hingga 2 jam.
✓ Bawa ke RS setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Serum Anti Bisa Ular.
Tidak semua luka gigitan ular akan diberikan Serum Anti Bisa Ular, tergantung dari identifikasi dokter apakah perlu diberikan atau tidak. Menurut Mas Mardi dari komunitas Indah Pesona Hewan,Serum Anti Bisa Ular di Indonesia hanya ada untuk 3 jenis ular, yaitu ular Kobra Jawa, ular Wuling, ular Tanah.
SABU (Serum Anti Bisa Ular) Source Google |
Serum Anti Bisa Ular di daerah Depok bisa didapatkan di (sumber Instagram RSUI) :
✓ Dinas Kesehatan Kota Depok
✓ RSUD Depok
✓ RS Universitas Indonesia
✓ RS Mitra Keluarga Depok
✓ RS Sentra Medika Cisalak
✓ RS Meilia
✓ RS HGA
✓ RS Tugu Ibu
✓ RS Bhakti Yudha
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi kasus ular akhir-akhir ini. Pada akhirnya, yang paling perlu dilakukan dan jangan pernah dilupakan adalah selalu berdo'a meminta pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT. Karena tugas manusia hanya berusaha, tapi Allah SWT sebaik-baiknya penolong.
Semoga kasus ular ini cepat berlalu dan kita semua selalu dilindungi Allah SWT dari hal-hal yang berbahaya. Amiinn..
Semoga bermanfaat 😉
Jadi memang sudah siklusnya seperti itu, yaa... Kalau dipikir kasihan juga mereka tergusur oleh populasi manusia yang merambah lahan yang makin luas terus, tetapi kalau bayangin serangannya juga seremmm ih huhuhu. Makasih sudah berbagi, Mbak, naudzubillahi mindzalik sampai ketemu, tapi memang kita harus membekali diri terlebih dahulu, ya.
BalasHapusMasbAllah bisa q jadiin bahan ajar buat anak2 klo g buat bahan anakdidik q bermain peran. Makasih kak
BalasHapusInfonya bermanfaat banget mba, apalagi aku yang tinggalnya di Depok. Dan banyak orang bilang kalau di Depok itu lagi banyk ular jenis Cobra berkeliaran
BalasHapusKadang memang gak terpikirkan ya bahwa benda menumpuk bukan hanya membuat gak rapi, tapi bisa sekaligus sebagai tempat sarang tikus yang memungkinkan memancing ular datang. Kuy kita putus mata rantainya ular, dan jangan lupa selalu memohon perlindungan pada Allah Swt
BalasHapusInformasi yang sangat bermanfaat ini. Sekarang katanya lagi banyak ular , ya. Aku jadi inget dulu waktu berkemah, sekeliling tenda ditaburi garam supaya nggak ada ular masuk tenda, ternyata ular gak takut sama garam ya hahaha
BalasHapusKak makasih banget artikelnya bener-bener bermanfaat, yang pasti ini berguna banget buat yang baca. Aku termasuk orang yang takut ular nih kak btw:(
BalasHapusGa bisa ngebayangin ada ular masuk kerumah, pastinya aku ga akan takut lagi, berkat info dari sini, ga akan ada lagi ular yang masuk kerumah. Bermnafaat banget nih.
BalasHapusMashaAllah mb ini tulisannya ijin aku share ya. Aku baru paham kalo ular itu tuli, dan g bs liat. Jadi tetep teriak aja boleh tapi jangan melakukan gerakan gegabah. Yuk putus mata rantainya!!!
BalasHapus