Mamapocin
  • Home
  • Parenting
    • Parenting
  • Beauty
    • Beauty
  • Health
    • Health
  • Travel
    • Travel

Home skincare Menjadi Cantik dan Sehat dari Khazanah Khatulistiwa

Menjadi Cantik dan Sehat dari Khazanah Khatulistiwa

Ika Gifka Maret 07, 2021 23

Beberapa tahun yang lalu saya sempat merasa terpukau ketika dosen saya bercerita tentang inovasi salah satu senior kami yang berhasil meluncurkan krim untuk mengurangi strech mark dari kopi. Strech mark adalah masalah yang banyak dihadapi kaum wanita setelah melahirkan. 


Di masa itu masih sangat sedikit produk kecantikan yang terbuat dari bahan alami, apalagi bahan alaminya berasal dari kekayaan negeri kita, Indonesia. Sejak itu saya berpikir, betapa industri kosmetik berbahan alami memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Apalagi, Indonesia memiliki banyak komoditas lokal yang belum banyak diolah lebih lanjut. 



Doc. pribadi


Komoditas Lokal untuk Industri Kosmetik dan Kesehatan Indonesia


Dari tahun ke tahun, pertumbuhan industri kosmetik di tanah air semakin maju dan berkembang. Berdasarkan catatan pada Kementrian Perindustrian, pada tahun 2017, sudah ada lebih dari 760 perusahaan industri kosmetik di Indonesia. Menjadi semakin menarik dengan adanya data dimana 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM). 


Hal ini dipengaruhi oleh permintaan pasar dan adanya trend dalam masyarakat untuk menggunakan produk kosmetik yang mengusung tema back to nature. Konsep produk kosmetik back to nature, tidak hanya sebatas terbuat dari bahan-bahan alami, tetapi juga produk yang ramah lingkungan dan sosial. 


Selain produk kosmetik, produk kesehatan dari komoditas lokal juga mempunyai pasar yang bagus di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. Menurut hasil survei GWI pada pengguna twitter, kosmetik dan produk kesehatan menjadi kategori yang paling laris dicari setelah kategori fashion. 


"Komoditas lokal Indonesia sangat potensial untuk diolah lebih lanjut menjadi produk kosmetik dan kesehatan."

 

Saya yakin semua orang sudah mengetahui bahwa alam Indonesia sangat kaya. Namun sayang, komoditas lokal belum banyak yang dikelola dengan baik. Kebanyakan orang muda masih saja terus bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan, padahal apalabila cukup lihai untuk memberdayakan lingkungan sekitar, masyarakat sejahtera di daerah bukan suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan. 


Maka, ketika kemudian saya mengetahui sekarang sudah ada Lingkar Temu Kabupaten Lestari, saya merasa sangat senang. Saya juga sangat bersemangat untuk berbagi informasi menarik ini kepada semua orang agar bisa turut serta dalam mendukung program ini. 


Mengenali Lingkar Temu Kabupaten Lestari


Lingkar Temu Kabupaten Lestari sudah berdiri sejak tahun 2017, dan sampai tahun 2019 sudah ada 11 Kabupaten dari 8 Provinsi di Indonesia yang tergabung di dalamnya. Lingkar Temu Kabupaten Lestari memiliki tujuan untuk membantu pembangunan masyarakat kabupaten dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan secara bergotong royong.






Salah satu anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari adalah Kabupaten Sigi yang berada di provinsi Sulawesi Tengah. Cakupan 70% dari wilayah Kabupaten Sigi adalah hutan. Dengan memanfaatkan daerah tutupan hutan, masyarakatnya menanam komoditas lokal yang kemudian menjadi unggulan daerah tersebut yaitu kakao,  kopi dan kelapa. 


Selain itu, di Kabupaten Sigi juga banyak ditemukan daun kelor yang sudah diketahui secara umum memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di daerah ini akan sangat mudah menemukan olahan dari daun kelor, seperti sayuran dan cemilan. Beberapa cemilan berupa keripik, stik dan kaktus kelor kemudian dijadikan sebagai bisnis jualan buah tangan khas dari Kabupaten Sigi. 



http://www.kabupatenlestari.org/



Kabupaten Sigi menjadi satu contoh daerah yang melaksanakan aksi lestari dengan melaksanakan program komoditas berkelanjutan agar lingkungan terjaga dan mendorong aspek ekonomi sosial sehingga masyarakat sejahtera. 


Lain lagi dengan yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Sintang. Mereka memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk membudidayakan Lebah unggul ( Apis Malifera) . Lebah ini adalah lebah jinak yang mudah diternakkan. 


Usaha budidaya lebah madu akan menghasilkan madu yang berkhasiat untuk memelihara daya tahan tubuh, membantu dari aspek ekonomi dan juga aspek lingkungan. Lebah madu memerllukan tanaman berbunga di sekitarnya, sehingga dengan budidaya lebah madu juga bermanfaat dalam upaya melestarikan lingkungan.


https://kelingkumanggroup.co.id/



Produk Kosmetik dan Kesehatan Kabupaten Lestari


Lingkar Temu Kabupaten Lestari sudah banyak menghasilkan produk-produk kosmetik dan kesehatan. Dalam tulisan ini akan dijabarkan beberapa contohnya saja.


  • Madu Pohon Tualang
            Madu Pohon Tualang diambil oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang dengan cara pengasapan secara tradisional. Madu yang dihasilkan benar-benar alami dan murni karena diambil oleh lebah hutan Leuser dari tanaman / bunga hutan yang bebas pestisida. Dengan mengkonsumsi madu ini selain membantu perekonomian masyarakat juga turut menjaga keberlangsungan hutan leuser.

          
https://hutanitu.id/



  • Solid Deodorant Yagi Natural
            Solid deodorant Yagi Naturak dibuat dari lemak Tengkawang, yang diolah dari buah Tengkawang. Masyarakat Sintang, KAllimantan Barat hanya memanfaatkan buah Tengkawang demi melestarikan Orang Utan. Lemak Tengkawang ini memiliki tekstur lembut dan mudah menyerap, membantu mengurangi bau badan dan bebas bahan pengawet.



https://hutanitu.id/



  • Minyak Kemiri
          Para wanita dari Kabupaten Merangin, Jambi memanfaatkan hasil hutan mereka dan mengolah minyak kemiri secara tradisional. Hal ini dilakukan untuk membantu perekonomian keluarga. Minyak kemiri ini bisa digunakan oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa. MAnfaatnya yang sudah dikenal banyak orang adalah untuk membantu permasalahan rambut seperti mengatasi rambut rontok dan membantu menghitamkan rambut.


https://hutanitu.id/


Akhir kata, saya hendak mengajak semua orang untuk mendukung program Kabupaten Lestari ini.  Setiap orang bisa memberikan konstribusi positif. cara paling gampang adalah dengan ikut membagikan informasi ini, cara lainnya adalah dengan turut menggunakan produk-produk yang dihasilkan, karena jika bukan kita yang memajukan negeri sendiri maka siapa lagi kan? Jadi, sudah siapkah kamu untuk tampil cantik dan sehat dari khazanah katulistiwa? 


------------------------------------------


Referensi :

  1. http://pelakubisnis.com/2020/02/indonesia-pasar-potensial-produk-kosmetik/
  2. https://wartaekonomi.co.id/berita308175/7-barang-yang-banyak-dibeli-orang-saat-pandemi/
  3. https://hutanitu.id/pesonahutan/komoditas-pangan/
  4. https://kelingkumanggroup.co.id/news/keling-kumang-dampingi-petani-lebah-madu


Tags: beauty bodycare skincare
Share:
Ika Gifka
A lifestyle blogger. Loves to write and learn new things. Have a dream to make better world with her words.

23 komentar :

  1. Visya Al Biruni9 Maret 2021 pukul 22.21

    Iyess diMb Sulteng memang terkenal dengan daun kelor. Aku setiap tahun ke Palu tapi belum pernah coba teh daun kelor hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.06

      aku juga belum pernah coba mbak, tapi penasaran pengen coba.

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  2. atiq - catatanatiqoh10 Maret 2021 pukul 00.08

    waaah Masya Allah luar biasa ya Indonesia kaya banget bahan alami yang bisa mempercantik dan menyehatkan :) penasaran nih sama deodorantnya, karena gak pernah cocok pake deodorant pasaran huhuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.06

      nah.. mungkin sama deodorant alami ini bisa cocok mbak.

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  3. Anonim10 Maret 2021 pukul 17.59

    Aku selalu support sama brand brand kecantikan dalam negeri karena Indonesia sumber daya alamnya kaya bangeet.. kualitasnya juga gak kalah sama brand luar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.08

      setuju mbak.. aku juga sekarang pakainya skincare dalam negeri aja

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  4. Fazirotul Firdaus11 Maret 2021 pukul 03.59

    Solid deodorant nya bikin penasaran. Udah lama pengen coba deodoran macam ini karena unik banget. Btw, sekarang brand lokal produknya beragam banget, gak kalah dari brand luar. Makin cinta pokoknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.08

      setuju mbak.. deodorant nya paling eye cacthing yaa

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  5. Annafi11 Maret 2021 pukul 06.28

    Alhamdulillah sekarang produk lokal nggak kalah hits dari produk luar negeri. Selain membantu perekonomian juga eksistensi brand lokal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.09

      alhamdulillah mbak. kita juga harus bersemangat mendukung produk dalam negeri

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  6. Andiyani Achmad11 Maret 2021 pukul 09.22

    penjelasannya menarik dan sungguh lengkap nih, memang produk lokal terbaik dan gak kalah dengan produk luar lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.10

      yes... dan lebih sesuai isi kantong juga sih kak. hehe

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  7. Iva C Wicha12 Maret 2021 pukul 15.26

    Deodorantnya bkin penasaran, krna pake deodorant yg beredar luas tuh pnya efek yg krg baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.10

      banyak banget yang penasaran sama deodorant ini, aku juga kak

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  8. Leyla Hana 13 Maret 2021 pukul 05.55

    Teh daun kelor Aku juga minum nih. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam bermanfaat untuk diolah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.11

      aku malah belum pernah nyoba mbak. bikin nagih gak mbak?

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  9. Diah Alsa14 Maret 2021 pukul 00.49

    daun kelor ini sekarang jadi naik daun ya..
    kalau biasanya cuma dikonsumsi dijadikan sayur, sekarang bahkan ada tehnya ya Mbak, jadi pengen coba, kebetulan emang suka kelor :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.11

      cuuuss langsung eksekusi mbak

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  10. Mellisa14 Maret 2021 pukul 05.40

    Keren sekali ya, sekarang sudah banyak produk berbahan dasar bahan-bahan alami dan asli dari alam. Masyarakatnya kreatif dan bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Btw sudah dijual online belum ya produk-produknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.13

      udah kak.. bisa dipesan di kabupaten Lestari

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  11. Dewi Rieka14 Maret 2021 pukul 20.43

    Banyak banget ya komoditas lokal yang bisa dimanfaatkan untuk produk kecantikan yang ramah lingkungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ika Gifka31 Maret 2021 pukul 07.13

      Benar mbak, Alhamdulillah Indonesia kaya akan hasil bumi yang bisa diolah lebih lanjut

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  12. Tukafaze24 September 2022 pukul 00.36

    Herbal hasil hutan lebih alamiah, suka dengan produk herbal yang diolah dalam negri.
    Vinyl Lantai Rumah Sakit

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar ( Atom )
Designed by OddThemes

About Author

Hi, I'm Ika, a lifestyle blogger.

Stay Connected

Popular Posts

  • Yakin Pencernaan Si Kecil Sehat? Yuk, Cek dengan Tummypedia
  • 5 Fakta Menarik Wedding Aggrement dari Novel Hingga Film
  • Review : Perawatan Wajah Korea Tanpa Downtime di Skinda Dermatology Jakarta
  • Melejitkan Omzet Berjualan dengan QR Code dan Click & Collect, Fitur Terbaru Blibli.com
  • Kumpulan Cerpen COVID-19 : Ketika Lockdown
Diberdayakan oleh Blogger.

Category

  • beauty
  • health
  • motherhood
  • mystory
  • parenting
  • resep
  • review
  • tips
  • travel

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *