Another busy day.
Sudah beberapa bulan sejak aku menyandang status mahasiswa baru (lagi) jadwal harianku jadi padat merayap.
Aku sudah pernah kuliah di kala masih bujangan.
Pernah juga kuliah sambil mengurus baby setahun setelah menikah.
Dan sekarang mengurus rumah tangga, bekerja plus ambil kuliah lagi.
Dari ketiga situasi tadi, yang terakhir yang paling berat.
doc.pribadi |
Walaupun saat ini kami hanya kuliah online, tapi jadwalnya gila-gilaan juga.
Full office hour dari pagi hingga petang, dan aturannya cukup ketat.
Video harus on sepanjang kuliah, yang artinya tidak bisa kemana-mana, harus di depan laptop seharian.
Praktis, pekerjaan rumah semuanya tertunda.
Karena masih pandemi, kami memang memutuskan untuk mengurus rumah tangga sendiri tanpa bantuan ART.
Boro-boro buat masak, untuk sekadar menyapu rumah saja baru bisa setelah perkuliahan selesai menjelang sore hari.
Alhasil di minggu-minggu awal, aku memutuskan untuk berlangganan catering keluarga.
Satu lagi yang bikin heboh setiap hari adalah sekolah online.
Si kakak belum bisa dilepas sendiri untuk sekolah online.
Yaaa.., namanya juga anak SD, masih butuh bimbingan untuk memahami perintah guru (apalagi disampaikan secara online) ketika mengerjakan tugas.
Makin seru jika kebetulan jadwal ujian kami (kuliah onlineku dan sekolah online si kakak) bertabrakan.
Dalam kasus ini, tentu saja si kakak yang harus mengalah, karena gak mungkin juga kan ujian kuliah yang diundur. Hehe.
Aku terpaksa minta kelonggaran pada guru sekolah agar si kakak bisa ujian di malam hari setelah aku selesai ujian.
Akan tetapi, masalahnya tidak sampai di situ saja netijen yang budiman.
Tolong jangan lupakan juga si adek balita yang masih butuh perhatian.
Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, yang paling kasihan itu si adek loh.
Karena semua sibuk dengan laptop seharian, terkadang si adek jadi main sendiri.
Baca juga : Kumpulan Cerpen Covid
Namun alhamdulillah, perlahan tapi pasti, makin ke sini aku makin terbiasa dan mulai bisa sedikit demi sedikit mensiasati jadwal.
Alhamdulillah, manusia diciptakan dengan kemampuan adaptasi yang baik.
Alhamdulillah Allah SWT menciptakan kaum Hawa dengan kemampuan multitasking.
Untuk mensiasati waktu beres-beres rumah dan memasak, aku memajukan jam bangun pagi, mengorbankan sedikit waktu tidurku yang berharga.
Sejam lebih awal dari biasanya, masih cukup untuk beberes dapur, laundry, menyiapkan sarapan dan persiapan memasak for lunch, sebelum perkuliahan pagi dimulai.
Pekerjaan dari kantor menyusul dikerjakan di sore hari, dilanjutkan membantu kakak mengerjakan tugas di malam hari, dan membuat tugas kuliah setelah anak-anak tidur.
Alhamdulillah, justru karena semuanya bisa dikerjakan secara online, multitasking jadi sangat terasah.
Ya buat kuliah online, sekolah online, WFH dan buat keluarga.
Sambil mendengarkan materi kuliah, terkadang sambil ikutan weekly meeting dari kantor (ssttt..,jangan sampai ketahuan dosen tapi), disambil pula memperhatikan si kakak sekolah online dan menstimulasi si adek melalui buku activity harian yang banyak dijual di toko buku.
Justru karena kuliah secara online, aku masih bisa bangun tidur dan membereskan rumah, memanfaatkan waktu ishoma untuk memasak buat keluarga (catering terus bisa bikin dompet menjerit moms..), dan istirahat sejenak menjelang magrib.
Bayangkan jika kuliahnya offline, untuk perjalanan pulang pergi ke Jakarta saja udah menghabiskan waktu 3-4 jam sendiri.
Belum lagi perjuangan naik kereta pagi dan sore hari.
Sudah pernah ngerasain belum moms?
Beneran deh, naik kereta di peak hour udah berasa ikutan hunger games!
Kalau beruntung dapat kereta di peak hour gitu, gak usah dandan deh bun, percuma!
Hidup itu memang seperti inilah. Jalani saja, syukuri setiap kesempatan yang ada
Orang bilang hidup itu kumpulan dari masalah-masalah.
Benar, tapi tidaklah sebuah masalah diberikan, tanpa ada solusi yang ditawarkan.
Ingatlah, sesudah kesulitan ada kemudahan.
Seorang guruku dulu pernah memberi nasihat, di saat aku hampir menyerah dan ingin berhenti kuliah saja.
"Hidup itu memang seperti inilah. Jalani saja, syukuri setiap kesempatan yang ada. Tugas manusia itu hanya berusaha, untuk sisanya, biarkan Allah SWT yang menyelesaikannya."
--------
Depok, 2021
Suka banget sama kata-kata di akhir tulisannya. Di dunia ini emang tempatnya bersusah payah ya. Usaha aja gak perlu pikirin hasilnya.
BalasHapusMba, luar biasa keren banget masih bisa sekolah lagi dan mengurus rumah tangga.. Aku aja lagi nggak kerja dan ngurus anak 2 + rumah sudah kelabakan. Semangat Mbak.. :D
BalasHapusJujur suka banget kata kata dari dosen nya kak... Memang untuk bersyukur itu susah... Semangat untuk kita semua semoga usaha dicatat sama allah
BalasHapusBener banget, hidup kudu banyak-banyak bersyukur. Meski susah tapi semua sudah ada porsinya masing-masing. Masalah datang tentu dengan solusi.
BalasHapusDulu aku kuliah sambil kerja aja capeknya luar biasa mbak. Apalagi mbak yang sambil urus rumah tangga. Salut deh aku. Semoga dilancarkan segala urusannya ya.
BalasHapusMasya Allah, selamat belajar kembali mbak Ika
BalasHapusBegitulah hidup perlu menentukan prioritas. Kalau saat ini kuliah, mungkin urusan domestik tidak sempurna. Alhamdulillah yaa bisa ada delegasi seperti catering untuk kebutuhan makanan.
Eh tapi hebat lho masih sempat untuk bangun lebih awal dan mengerjakan banyak hal.
Semoga lancar ya mbak.
Memang ada plus minusnya ya mba, enaknya serba online tuh ga capek bermacet-macetan, ongkos bisa dipakai untuk yang lain, uang jajan juga. Tapi suntuknya ga nahan.. ga semangat karena ga berinteraksi langsung
BalasHapussemenjak pandemi mau gak mau jadi serba online, apapun itu dilakukan serba online karena kondisi, alhasil segala keperluan dibeli via online, kajian online, sekolah online, belanja ya online ya
BalasHapusMasyaAllah, keren Mbak, bisa lakukan semua itu dengan semangat..
BalasHapuskuliah sambil kerja di saat bersamaan belum lagi urus rumah dan anak-anak ya, salut.
semoga semuanya dimudahkan dan selalu diberi kesehatan ya :)
memang pandemi tuh membuat kita jadi lebih multitasking yaa, anak-anak jadi familiar sama gadget dan aplikasi, kita juga harus aktif and kreatif kerja secara online cari peluang yang ada hihihi, tetap semangat aja lah pokoknya
BalasHapussetuju mba, masalah diberikan ke kita itu sebenarnya sudah sepaket dengan solusinya, tapi mungkin kita yang belum bisa melihat solusinya dengan jelas :D
BalasHapusah jadi pengen kuliah lagi aku *lho xD
Banyak plus dan minusnya ya dari kegiatan online itu, tinggal gimana kita atur waktunya aja.
BalasHapusSalut sama ibu yang kuliah lagi. Aku juga pingin tapi belum tahu kapan euy. Sukses ya mbak sekolah online-nya. Semoga lancar terus.
BalasHapusSemangat kak, luar biasa.. salut deh bisa kuliah lagi. Aku dulu juga ngalamin kuliah sambil hamil dan menyusui, tantangan banget hehehe
BalasHapusJadi inget pas sebelum pandemi kerja masih pulang pergi ke kantor, berangkat 2 jam sebelum jam masuk kantor, pulangnya nungguin angkutan umum lama juga bahkan kalo hujan bisa sampe malem banget baru nyampe rumah. Pas pandemi bisa dikerjakan dari rumah jadi cukup membantu. Segala sesuatu emang ada plus minusnya ya mbak. Semoga lancar ya mbak segala urusannya.
BalasHapusMasya Allah Mama Pocin luar biasa nih. Kuliah lagi sambil kerja itu susah bgt. Aku pernah ngalaminnya sebelum nikah. Itu aja udh berat bgt, aplg udh punya anak. Semangat ya wonder woman!
BalasHapusWaw padat amat aktivitasnya Mam. Ga kebayang kuliah online, kerja, dan juga urus anak-anak dan rumah. Mana kuliahnya juga ga bisa disambi masak ya.
BalasHapusSemangat, mba, aku pengen juga kuliah lagi tapi kayaknya belum sanggup sambil handle anak. Makanya kagum kalau ada yang bisa kuliah nyambi handle anak
BalasHapus