Bismillah..
Tahun baru petualangan baruu~
Finally, setelah maju mundur ingin mengunjungi mertua di Palembang sejak akhir tahun 2021, trip ini akhirnya terwujud juga.
Kali ini kami memutuskan menempuh jalur darat dari Depok ke Palembang.
Biasanya bila mudik ke Palembang, kami selalu menggunakan jasa penerbangan.
Namun, karena selama pandemi untuk naik pesawat harus di PCR, dan gak tega juga kalau anak-anak di PCR, jadilah kita touring aja pakai mobil.
Thanks to pembangunan jalan tol, jalur darat dari Depok-Palembang saat ini bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 9-10 jam saja.
Berangkat subuh (jam 5 pagi) dari Depok, jika semuanya lancar, maka waktu ashar sudah menjejakkan kaki di Bumi Sriwijaya.
Doc. Pribadi |
Tapiii.., traveling bersama anak, adaaa aja dramanya, benar gak Moms? Hihi.
Mulai dari yang janjian keluar rumah jam 5 pagi, jadi molor ke jam 6 pagi.
Belum lagi drama lanjutan selama di perjalanan.
Di tulisan perdana di tahun baru ini, aku ingin berbagi pengalaman dan tips aman traveling bersama anak di tol dan naik kapal menyebrangi Selat Sunda.
Baca juga : Wisata Sejarah Kota Palembang
18 Tips Menulis Cerita Anak Untuk Pemula
Persiapan Naik Kapal Masa Pandemi
Kami memutuskan berangkat di Sabtu pagi, dengan harapan Sabtu sore sudah bisa tidur nyenyak di pondok mertua indah.
Perjalanan dari Depok menuju pelabuhan Merak, bisa dikatakan berjalan lancar.
Sedikit ngebut sebenarnya, karena ingin mengejar kapal yang dijadwalkan jam 08.45 WIB.
Apa daya takdir berkata kami akhirnya baru diperbolehkan menaiki kapal pada jam 10.15 WIB siang!
Aturan tak tertulis di pelabuhan adalah first come first serve.
Jadi walaupun misalnya kita memiliki tiket jam 10.00 WIB, jika kapal masih kosong, dengan sedikit keberuntungan kita bisa saja menaiki kapal yang dijadwalkan lebih pagi.
Sayangnya kali ini keberuntungan tidak berpihak kepada kami.
Walaupun kami sudah berada di pelabuhan sejak jam 08.15 WIB, alangkah mengejutkan ternyata antrian mobil sudah mengular.
Salah sendiri memilih waktu berangkat di weekend pagi dan bertepatan dengan jadwal liburan pula.
Antrian di Pelabuhan Merak. Doc. pribadi |
Drama traveling keluarga ini dimulai begitu memasuki pelabuhan.
Antrian yang puanjaanngg, panas matahari yang mulai membakar, kapal yang terlambat berlabuh hingga nyaris setengah jam, anak-anak yang mulai rewel karena kepanasan, hingga insiden si kecil ngompol di celana karena antrian ke toilet yang tak mau kalah dengan antrian mobil.
Okey, inhale.. exhale.. Moms.
Di saat seperti ini, sabar dan take it easy adalah kunci kewarasan.
Dan, ohh.. persiapan yang matang tentu saja juga berperan penting Moms.
Jadi apa saja sih yang harus dipersiapkan sebelum mengarungi kehidupan yang fana ini?
Ehh.. menyebrangi Selat maksudnya. Hehe.
1. Sholat safar dan berdo'a
2. Beli tiket kapal secara online sehari sebelum berangkat.
Tiket online kapal harus dibeli minimal 5 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Ada 2 pilihan kapal yang tersedia, express denga lama perjalanan 1 jam dan reguler denga durasi 2 jam.
Tiket kapal online bisa dibeli di https://www.ferizy.com/
3. Bijaklah memilih waktu dan jenis kapal.
Beberapa rekomendasi mengatakan lebih baik memilih kapal reguler dibandingkan express jika peak season seperti liburan.
Saat liburan, sepertinya semua orang memilih untuk membeli tiket express sehingga antrian menjadi sangaatt panjang seperti yang kami alami.
Kapal express. Sumber : gridoto.com |
4. Hadir di pelabuhan 2 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Hal ini karena proses bongkar muat kapal sudah memakan waktu lebih kurang 30 menit sendiri, apalagi jika kapalnya penuh.
Jika kapal memuat penuh, bisa menampung hingga 150 mobil.
Dikalikan dua untuk proses turun-naik mobil, Moms bisa membayangkan sendiri diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga kapal benar-benar bergerak meninggalkan pelabuhan.
Namun, jika beruntung, dan tentunya di hari-hari biasa, begitu datang di pelabuhan dan kapal belum penuh, bisa saja diminta langsung naik ke kapal, hingga tidak perlu menunggu lama di pelabuhan.
5. Persiapkan tiket online dan hasil antigen (lebih baik di print agar tidak repot saat ditanya oleh petugas pelabuhan)
Walaupun dari info yang beredar, tes antigen hanya dicek secara random, nyatanya pada giliran kami diminta memperlihatkan bukti pemeriksaan antigen.
Jadi daripada merasa was-was, lebih baik diperiksa saja Moms.
Saat ini sudah ada tes antigen nasal yang pengambilan spesimen hanya sebatas cuping hidung saja.
Sangat cocok untuk anak-anak karena tidak terasa sakit.
Harganya cukup terjangkau sekitar Rp.125.000,-/pasien
Sumber : bumamefarmasi.com |
6. Siapkan tas khusus perlengkapan medis masa pandemi
Berisi beberapa masker medis dan masker kain dewasa dan anak-anak sebagai pengganti jika masker kotor atau basah.
Selain itu lengkapi juga dengan hand sanitizer, tisu basah, tisu kering, dan minyak kayu putih sekiranya anak mabuk dalam perjalanan.
7. Tas khusus pelengkapan ibu dan anak
Berisi 2 stel pakaian lengkap anak termasuk pakaian dalam, dan handuk kecil.
Tas ini sangat membantu di saat tragedi anak ngompol, karena tidak perlu membongkar koper untuk mencari pakaian pengganti.
Bisa ditambahkan juga baju ibu sekiranya terkena muntahan anak dan mukena untuk sholat.
Disarankan untuk sedapat mungkin menggunakan perlengkapan pribadi, walaupun mukena disediakan di sarana umum seperti musholla.
Persiapkan berkas-berkas yang diperlukan (tiket online dan hasil antigen) di tempat yang mudah dijangkau."
8. Tas khusus makanan dan minuman favorit anak
Tas ini diletakkan dekat dengan tempat duduk anak agar mereka mudah memilih dan mengambil makanan tanpa bantuan orang tua.
Ingat Moms, mulut yang mengunyah dan perut yang kenyang adalah jurus ninja untuk membuat anak anteng selama perjalanan.
9. Tawari anak untuk ke toilet begitu mobil sudah di antrian parkir.
Antrian toilet di pelabuhan selama menunggu kapal bisa jadi sangat panjang Moms dikarenakan hanya tersedia 3 bilik toilet.
Hal ini, berbanding terbalik dengan fasilitas toilet di kapal yang cukup banyak.
10. Tawari anak untuk makan snack selama berada di kapal.
Intinya jangan sampai perut si kecil kosong hingga masuk angin, apalagi sampai muntah.
Anak-anak bisa sangat antusias dan lupa waktu hingga lupa makan di saat berkeliling menjelajahi penjuru kapal.
Makanan hangat akan sangat membantu untuk membuat perut terasa nyaman dalam perjalanan laut.
Jelajah kapal. Doc. pribadi |
Tips Aman di Jalan Tol Bersama Anak
Setelah menikmati perjalanan laut yang pemandangannya MasyaAllah sangat indah, kami menurunkan roda mobil di pelabuhan Bakaheuni Lampung tepat pada jam 13.00 WIB siang.
Subhanallah. Perpaduan sempurna. Doc. pribadi |
Tur dilanjutkan melalui perjalanan darat. Berikut adalah tips agar perjalanan di tol bersama anak terasa menyenangkan.
1. Persiapkan tempat (di mobil) yang nyaman
Dikarenakan perjalanan dari Depok-Palembang lebih banyak menggunakan jalur darat, dan sangat berpotensi mencetuskan anak jadi rewel, maka tempat duduk yang nyaman di mobil sangat penting.
Jika perlu, sediakan juga bantal agar anak-anak bisa tidur selama perjalanan.
2. Persiapkan hiburan untuk anak
Ide hiburan untuk anak selama dalam perjalanan mobil bisa sangat beragam.
Misalnya dengan menyanyi bersama, main tebak-tebakan, membawa buku bacaan kegemaran anak atau bersama-sama menonton video favorit si kecil dari handphone.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk mencharger full baterai HP semalam sebelum berangkat ya Moms.
Tidak perlu mencemaskan sinyal internet, karena selama di jalan tol, bisa dikatakan tidak ada gangguan sinyal HP yang berarti.
Jika lelah jangan memaksakan perjalanan. Menjaga kesehatan di masa pandemi dan keselamatan dalam perjalanan adalah prioritas utama."
3. Cari informasi lokasi rest area di jalur tol yang dilalui
Tidak perlu khawatir Moms, karena rest area di jalur tol Lampung-Palembang jumlahnya lumayan banyak.
Fasilitas yang tersedia juga lengkap, mulai dari rumah makan, mini market, toilet, musholla dan SPBU.
Fasilitas ini tergolong masih baru, sehingga masih bersih dan nyaman digunakan.
Rest area. Sumber : Haluanlampung.com |
4. Persiapkan makanan dari rumah
Walaupun di rest area tersedia restoran ataupun mini market untuk membeli makanan,
kami sekeluarga merasa lebih praktis membawa makanan buatan sendiri dari rumah,
selain kebersihannya juga lebih terjamin.
Sangat banyak pilihan wadah makanan dan minuman yang bisa menjaga makanan tetap hangat hingga waktu makan tiba.
Persiapkan untuk dua kali waktu makan, sarapan dan makan siang.
Jika area makan terlalu ramai, kami memilih untuk makan di dalam mobil saja dengan alasan keamanan.
5. Jangan paksakan melanjutkan perjalanan jika kondisi tidak mendukung.
Di masa pandemi, kesehatan menjadi aspek sangat penting untuk dijaga.
Di saat kami berada di jalan tol menuju Lampung dari pelabuhan, cuaca sangat panas, sinar matahari garang sekali.
Mengingat kondisi sopir yang hanya seorang, ditambah beberapa malam sebelumnya lumayan banyak kerjaan,
didukung oleh cuaca panas, jalur jalan tol yang luruuss tapi tidak mulus (sedihnya begitu sampai di Palembang mendengar berita ada korban kecelakaan tol Palembang-Lampung di hari yang sama) sehingga memerlukan kosentrasi tinggi,
dengan terpaksa kami merubah dadakan rencana untuk beristirahat semalam di Lampung.
Pelabuhan Bakaheuni. Doc. potretlampung.com |
Permasalahan selanjutnya adalah mencari hotel tempat menginap.
Tidak mudah menemukan kamar hotel yang masih available di waktu weekend, kalaupun ada harganya melambung tinggi.
Kami sampai harus menghabiskan waktu ekstra di rest area untuk hunting kamar hotel yang ada dan kalau bisa sesuai standar kantong juga. Hehe.
Penasaran pilihan hotel yang tepat untuk menikmati waktu semalam di Lampung?
Dan oleh-oleh khas Lampung wajib dicoba yang sedang viral saat ini?
Ikuti lanjutan cerita kami di Trip to Palembang (Bag.2) nanti yaa Moms ^^
Wah bermanfaat Bun tulisannya, jadi tahu kondisi pelabuhan di saat pandemi spt ini 😊👍 terima kasih share infonya Bun 😊🙏
BalasHapussama-sama bun. ^^
HapusRoad trip sangatlah menarik yaa.. seru pastinya. Thanks share infonya bun ��
BalasHapusMakasih tips nya mom👍
BalasHapusTaun 2017 an aku juga trip palembang - lampung dari bandung. Itu jalan-jalannya ngeri yaaa pas perjalanan malem 😆😆
BalasHapusiyaa.. lintas sumatera sebelum ada tol gak berani deh jalan malam.
Hapuswah keren, someday ah mau cobain roadtrip lintas sumatera
BalasHapusMenarik sekali bund tulisan nya👍 Jd merasakan seperti ikut road trip..☺️
BalasHapusbelum pernah menginjakkan kaki di pulau Sumatra. Selama ini hanya mendengarkan cerita bapak, kalau dulu bapakku pernah ke sumatra melalui jalan darat dan masih banyak hutan-hutan
BalasHapusseru ya kalau road trip begini
rasanya kl liat liburam kaya gini, pengen langsung beres2 packing besok liburan hahah
BalasHapusaku butuh bgt liburan nih haha
Thks mom tipsnya.. aku baru berencana mau ke Palembang via toll.. biasanya pake pesawat. Dan baru tau yaa ternyata antrean yg naik kapal tuh seramai itu ya mom.. harus dtg shubuh bgt brati hehe..
BalasHapusAku masih maju mundur ajak anak anak road trip lebih dari 3 jam, ke Bandung aja si kecil udah cranky di mobil..sepertinya aku harus banyak belajar dari tips2 kamu nih mb
BalasHapusmba ika makasih untuk tips dan trik-nya, untuk aku yang belum pernah mengajak anak-anak liburan dengan transportasi kapal laut, posting ini berguna sekali, aku izin save yah mba
BalasHapusSeru banget tripnya jalur darat mbak, satu sisi memang rempong yaah karena perginya sama anak-anak di masa pandemi. Tapi untunglah bisa sampai dengan cepat yaa. Btw aku juga pernah jalur darat dari Bandung ke Medan rumah nenekku, cuma aku kapok karena mual dan muntah-muntah terus di jalan, mana 3 hari pula perjalanannya. Dahlah nyerah, aku naik pesawat aja Wkwk.
BalasHapustipsnya benre2 detail mam, apalagi kalau mau nyebrang pulau dan bawa bocil yakan. jadi bisa ancang2 biar perjalanannya lebih meyenangkan. makasih yaa
BalasHapustahun lalu kami juga sempat mudik ke kampung Paksuami karena saudaranya nikah, dan kesana emang cuma bisa lewat darat lanjut kapal, jadilah sebelum berangkat wanti-wanti ke anak-anak apa yang boleh dan gak boleh selama di perjalanan khususnya di kapal karena pasti akan turun dari mobil setelah mobil di parkir dalam kapal.
BalasHapusnaik kapal itu emang first come first serve jadi emang kudu lebih awal lagi kalau mau dapat jadwal yang sesuai ekspektasi kita :D
seruuu banget nih kak, apalagi di masa pandmei gini ya, harus ekstra banget nih persiapannya, bawa anak-anak pula hihiii.. gak bakal terlupakan nih :)
BalasHapusBaca ini jadi kangen jalan-jalan naik kapal, biasanya aku ke Lampung. Tipsnya bermanfaat banget mba, makasih yaa!
BalasHapusSeru tapi challenging bgt ya ngetrip sama 2 bocil. Well prepared bgt nih jadinya less drama ya selama perjalanan.
BalasHapusMakasih banyak mbak tipsnya detail banget.. Beberapa aku catet nih karena baru tau juga. Nunggu banget nih part 2 nya, makin seru pastinya.
BalasHapus